Pages

Minggu, 27 November 2011

Jika Aku Seorang Presiden



Sebuah jabatan atau status memiliki efek pada orang tersebut. Sebuah jabatan akan berpengaruh pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Bahkan sebuah jabatan juga dapat mempengaruhi pemegang jabatan. Bagaimana jika jabatan itu adalah seorang presiden? Kita semua tahu tentang jabatan yang besar itu. Presiden mempunyai pengaruh yang sangat besar dan tanggung jawab yang besar juga.

Jika aku menjadi presiden, nasib Indonesia akan berubah. Hal yang utama adalah mengubah moral para perwakilan rakyat. Perwakilan rakyat yang hanya mementingkan perut mereka, tidak akan sukses. Segala sesuatu yang mereka pikirkan adalah  bagaimana cara mengambil keuntungan dari proyek tersebut. Mereka yang hanya memikirkan fasilitas lebih dari jabatannya harus keluar dari parlemen. Memang sulit dan bahkan terlihat tidak mungkin. Namun, jika kita semua berpikiran ini bisa terjadi maka keadaan akan berubah. Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Cindur Mata


Judul                   : Cindur Mata
Pengarang           : H. Aman Dt
Penerbit               : Balai Pustaka
Tahun Terbit       : 1951
Tokoh                  : Cindur Mata


Sinopsis
Minangkabau diperintah oleh raja perempuan yang bergrlar Bunda Kandung. Ia memiliki seorang anak bergelar Dang Tuanku. Dang Tuanku sudah dinobatkan sebagai raja, Bunda Kandung hanya sebagai penasehat raja. Pada saat tengah hari, Bunda Kandung menghampiri Dang Tuanku untuk membicarakan tentang rencana perjodohan Cindur Mata, seorang yang sangat dipercaya oleh Bunda Kandung, dengan Putri Lenggong Geni yang merupakan putri Sungaitarap. Putri Lenggong Geni sudah menolak berbagai lamaran. Bunda Kandung mempersiapkan lamaran dengan sangat baik agar bisa diterima. Bunda Kandung memerintahkan Dang Tuanku, Cindur Mata, dan beberapa orang pelayan menuju Sungaitarap dan membawa ayam sabungan.

Memutuskan Pertalian


Judul                     : Memutuskan Pertalian
Pengarang          : Tulis Sutan Sati
Penerbit              : Balai Pustaka
Tahun Terbit      : 1926
Tebal                     : 125 halaman
Tokoh                   : Guru Kasim
Sinopsis
Di daerah Bukit tinggi, tinggal seorang guru sekolah dasar bernama Guru Kasim. Suatu malam ketika Guru Kasim selesai memeriksa pekerjaan murid-muridnya, datang sesorang membubarkan lamunanya. Temannya datang untuk berbincang-bincang dengan Burhan. Burhan bercerita tentang alasannya bercerai dengan istrinya. Perceraian Burhan disebabkan karena perbedaan pendapat dengan mertuanya. Di tengah-tengah perbincangan tersebut, seorang pemuda datang hendak menemui Guru Kasim. Guru Kasim mencoba menebak isi surat tersebut. . Guru Kasim membuka surat tersebut perlahan. Surat yang berasal dari Betawi itu bercap “Departement van Onderwijs en Eerdienst”.  Surat terebut adalah surat perintah untuk memindahkan Guru Kasim ke Pontianak.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk


Judul                   : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Pengarang          : H. Abdul Malik Karim Amirullah
Penerbit              : Percetakan Bulan Bintang
Tahun Terbit      : 1939
Tebal                   : 224 halaman
Tokoh                  : Zainudin





Sinopsis
Zainudin anak Minangkabau selalu terbayantg akan masa lalu ayahnya yang kelam. Ayah Zainudin, Pendekar Sutan diusir dari tanah kelahirannya sendiri karena menikam saudaranya sendiri yang menghalanginya mendapat warisan. Pendekar Sultan akhirnya menetap di Mengkasar. Pendekar Sutan menikah dengan gadis Mengkasar bernama Daeng Habibah. Setelah kematian kedua orang tuanya, Zainuddin diasuh oleh Mak Base yang sudah menganggap Zainuddin seperti anak sendiri. Zainuddin ingin sekali kembali ke tanah asal ayahnya tersebut.
Zainudin akhirnya pergi ke kampong halamannya setelah mendapat izin dari Mak Base. Zainudin bukan orang Padang asli karena ibunya bukan dari Batipuh. DI Batipuh pun Zainudin tidak dianggap sebagai anak negeri. Ternyata di Padang Zainudin tertarik oleh seorang gadis cantik bernama Hayati. Mereka saling mencintai satu sama lain. Hubungan cinta kasih Zainudin dan Hayati berlangsung dengan saling mengirim surat.

Alangkah Lucunya Negeri Ini



“Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin” adalah slogan baru yang sudah sering kita dengar. Munculnya slogan ini bukan tanpa alasan. Kita sering melihat kejadian-kejadian yang sesuai dengan slogan diatas. Bentuk kehidupan nyata yang terjadi di negeri tercinta. Kemiskinan, pengangguran, penggusuran, tindak kriminal, dan berbagai hal keterpurukan lain menjadi bertambah. Bahkan, banyak orang memperdebatkan tentang pentingnya sebuah pendidikan. Fenomena yang muncul merupakan masalah bagi kita semua.

Minggu, 20 November 2011

Inilah SI ITS-ku

     Mungkin banyak orang sudah mengenal nama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Walaupun beberapa orang masih salah mengartikan "S" singkatan dari "Surabaya". "S" bukan "Surabaya" melainkan "Sepuluh Nopember" yang mempunyai arti tersendiri. Seperti yang kita tahu bahwa 10 November adalah Hari Pahalawan. Hari itu adalah sebagai makna untuk "Sepuluh Nopember". ITS ingin menjadikan mahasiswanya berjuang penuh semangat seperti pahlawan kita terdahulu. Jiwa-jiwa pahlawan inilah yang ingin ditanamkan kepada mahasiswa ITS.
 
     Lebih mengenal lebih dalam lagi, saya berasal dari Fakultas Teknologi Informasi (FTIf). FTIf adalah fakultas yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi informasi. Sederhananya, mungkin orang akan berpikiran tentang komputer. Hal itu benar tetapi ilmu yang dipelajari lebih luas tidak hanya mengenai komputer. Di dalamnya terdapat dua jurusan yaitu Jurusan Teknik Informatika dan Jurusan Sistem Informasi. Mungkin beberapa orang belum mengenal seperti apakah Jurusan Sistem Informasi.