Pages

Minggu, 27 November 2011

Cindur Mata


Judul                   : Cindur Mata
Pengarang           : H. Aman Dt
Penerbit               : Balai Pustaka
Tahun Terbit       : 1951
Tokoh                  : Cindur Mata


Sinopsis
Minangkabau diperintah oleh raja perempuan yang bergrlar Bunda Kandung. Ia memiliki seorang anak bergelar Dang Tuanku. Dang Tuanku sudah dinobatkan sebagai raja, Bunda Kandung hanya sebagai penasehat raja. Pada saat tengah hari, Bunda Kandung menghampiri Dang Tuanku untuk membicarakan tentang rencana perjodohan Cindur Mata, seorang yang sangat dipercaya oleh Bunda Kandung, dengan Putri Lenggong Geni yang merupakan putri Sungaitarap. Putri Lenggong Geni sudah menolak berbagai lamaran. Bunda Kandung mempersiapkan lamaran dengan sangat baik agar bisa diterima. Bunda Kandung memerintahkan Dang Tuanku, Cindur Mata, dan beberapa orang pelayan menuju Sungaitarap dan membawa ayam sabungan.

Dalam perjalanan menuju sungaitarap, rakayt terkagum-kagum melihat dua orang itu mengenakan pakaian yang sangat megah seperti dewa yang turun dari langit. Petang harinya, Dang Tuanku menceritakan tentang maksud kedatangannya untuk menjodohkan Cindur Mata dengan Lenggong Geni. Datuk Bendahara mengabulkan permintaan Dang Tuanku. Sebagai tanda pertunangan, Dang Tuanku memberikan rencong tatah permata sedangakn Datuk Bendahara menyerahkan cincin permata akik. Keseokan harinya, Cindur Mata berjalan-jalan ke hilir pasar. Ia bertemu dengan orang yang hendak menjual ayam sabungan. Cindur Mata heran melihat orang dating jauh-jauh hanya untuk menjual ayam sabungan. Penjual itu menceritakan bahwa negerinya sedang mengadakan pesta pernikahan Imbang Jaya dan Putri Bungsu anak Tuanku Raja Muda. Sebenarnya, Putri Bungsu sudah dijodohkan dengan Dang Tuanku sejak ia dilahirkan. Namun, tersiar kabar bahwa Dang Tuanku menderita penyakit parah yang sangat menjijikkan sehingga ia dibuang dari negeri Pagarruyung. Sehingga Tuanku Raja Muda menikahkan anaknya dengan orang lain. Cindur Mata menjadi marah dan mengajak Dang Tuanku segera kembali kenegerinya. Seluruh orang di gelanggang kebingungan melihat hal itu.
Setelah mendengar cerita dari Cindur Mata, Bunda Kandung sangat marah kepada Tuanku Raja Muda, adik kandungnya. Bunda Kandng hendak menyerang negeri itu tetapi dihalangi oleh Dang Tuanku dan Cindur Mata. Atas saran Dang Tuanku, Cindur Mata diminta pergi menjemput Putri Bungsu dan menceritakan bahwa Dang Tuanku dalam keadaan baik-baik saja. Cindur Mata pergi membawa sirih pinang selengkapnya pertanda putih hati mata jernih. Cindur Mata berangkat membawat Binuang, seekor kerbau besar dang kuat, dan Gumarang, seekor kuda pilihan istana yang larinya sangat cepat.
Dalam perjalananya, Cindur Mata bertemu dengan penyamun yang sudah membunuh ribuan orang. Cindur Mata memakan sirih dan menyemburkan ke tumpukan tengkorak. Dengan kehendak Allah, tengkorak itu berbiacara dan mengingatkan CIndur Mata agar berhati-hati. Atas kehendak Allah, Cindur Mata berhasil menumpas semua penyamun itu. CIndur Mata adalah orang yang sangat bijaksana, ia mengampuni para penyamun dan meminta mereka agar kembali ke jalan yang benar. Cindur Mata melewati Sungaingiang dan menyebrang di sungai milik Putri Janit Jintan, adik kandung Imbang Jaya. Putri Janin Jintan marah karena Cindur Mata sudah mengotori sungainya. Cindur Mata bertarung melawan Putri Janit Jintan, pertarungan itu dapat dihentikan oleh Imbang Jaya dan menyalahkan adiknya karena tidak member peringatan di tepi sungau. Cindur Mata melanjutkan perjalan dan hentakan kaki Gumarang semakin kencang.
Cindur Mata tiba di depan halaman isatana milik Tuanku Raja Muda. Tuanku Raja Muda yang mendengar hentakan kaki Gumarang terkejut karena hanya Gumarang yang bias mengluarkan bunyi itu. Tuanku Raja Muda berniat melarikan diri ke hutan tetapi Putri Bungsu mencegahnya dan menyarankan agar menyambut Cindur Mata dengan baik. Ia memberikan tanda  putih hati mata jernih kepada Tuanku Raja Muda. Cindur Mata pamit untu kembali ke Pagarruyung dan menceritakan bahwa Dang Tuanku sedang sakit keras dan diasingkan dari Pagarrunyung. Orang-orang Sayah Bandar menyangkal Cindur Mata karena sebenarnya Dang Tuanku dalam keadaan baik. Cindur Mata hanya tersenyum mendengar hal itu. Tuanku Raja MUda meminta Cindur Mata untuk tetap di istana.
Saat penjamuan Imbang Jaya terjadi peristiwa yang sangat janggal. Semua masakan tidak bias matang walaupun dimasak dengan api yang besar. Cindur Mata dating dan memasukkan kayu ke tungku dan masakan itu matang. Tuanku Raja Muda meminta bantuan Cindur Mata memasak air untuk penjamuan itu. Cindur Mata pergi ke sungai hendak mengambil air. Sesampainya di sungai, Cindur Mata tidak segera mengambil air melainkan hanya berenang dan bermain air. Raja mengirim utusan untuk menjemput Cindur Mata. Cindur Mata menolak dan tetap ingin di sungai. Akhirnya, Tuanku Raja Muda meminta Putri Bungsu ke sungain menjemut Cindur Mata. Cindur Mata menceritakan bahwa ia hendak membwa kabur Putri Bungsu karena sesungguhnya Dang Tuanku tidak sakit.
Keesokan harinya Cindur Mata berhasil membawa kabur Putri Bungsu dan membawanya ke Pagarruyung. Bunda Kandung segera menikahkan Dang Tuanku dan Putri Bungsu bersamaan dengan Cindur Mata dan Lenggong Geni. Suatu malam, Dnag Tuanku bermimpi ada sebuah kapal Nuh dari langit hendak menjemputnya, Bunda Kandung, dan Puti Bungsu untuk dimakamkan di tanah suci. Firasat buruk itu membuat Bunda Kandung sedih dan akhirnya menobatkan Cindur Mata menjadi raja di Pagarruyung dan bergelar Raja Muda setelah mengalahkan Imbang Jaya.
Tiang Bungkuk dating menyeran Pagarruyung dan meminta CIndur Mata sendiri yang menghadapinya. Pertarungan tersebut membuat semua orang gempar dan Cindur Mata memenangkannya. Sebelum meninggal Tiang Bungkuk berpesan agar menjaga Putri Janit Jintan. Cindur Mata menikah dengan Putri Reno Bulan, adik Putri Bungsu. Cindur Mata memerintah tanah Minangkabau dengan bijaksana.

6 komentar:

  1. Oh, cerita tentang tempat tinggal saya . . .

    BalasHapus
  2. Walaupun ceritanya panjang tapi seru lho... hehehe

    BalasHapus
  3. Jangan2 ini novel yang dibaca pas SMA lagi, dulu pernah ada tugas baca novel2 jadul soalnya. Hehe

    BalasHapus
  4. hahaha... tau j nih...
    Y walaupun tugas tapi lmayan buat dongeng sblm tidur hehehe

    BalasHapus
  5. opo rek, iki tugas praktek tko bundo tutikkkk... hoho

    BalasHapus
  6. timbang ngagngur, mending di posting hahaha

    BalasHapus