Jomblo? Siapa takut?

Pada suatu acara di jurusan ada sebuah tema dengan pembahasan yang sangat menarik. INSTALL yang diadakan oleh KISI (Kajian Islam Sistem Informasi) mengundang pembicara Ust. Rifhan Halili. Beliau adalah seorang penyiar di Radio Muslim Surabaya. Sebenarnya tema untuk materi yang dibawakan cukup sederhana yaitu "Akhlak dan Pergaulan Islam" tetapi pembahasan didalamnya sangat menarik dan menurut saya sangat berguna. Beliau mengajarkan bagaimana caranya menjalin sebuah "Cinta". Nah, bagi para remaja pasti sangat tertarik tentang ini nih. 

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, sebaiknya kita mengenal tentang akhlak. Pernahkah kalian mendengar sebuah cerita tentang akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah SAW?. Nah, sekarang sedikit mendongeng. Ini ceritanya, ada seorang pengemis buta yang selalu bersiaga di pojok pasar. Pengemis itu merupakan salah satu orang yang sangat membenci Rasulullah SAW. Setiap hari ada seseorang yang selalu datang ke pengemis itu. Tidak hanya memberi uang, tetapi juga memberi pengemis itu makanan dan minuman. Sebuah akhlak yang seharusnya ada dalam diri pemuda saat ini. Pernahkah kita berfikir untuk memberi seorang pengemis sedikit makanan. Pengemis tersebut berkata kepada orang yang setiap hari memberinya makan "Engkau sangat baik sekali padaku" sambil tersenyum. Pengemis itu tidak pernah lupa menasehatinya "Janganlah engkau percaya dengan orang yang namanya Muhammad itu, dia adalah penyihir". Orang tersebut hanya tersenyum dan pergi. Tahukah kalian siapa orang tersebut? Itulah Nabi Muhammad SAW. Beliau setiap hari memberi makan orang yang mencerca beliau. Tetapi beliau selalu datang lagi tanpa ada rasa dendam. Suatu hari setelah Nabi Muhammad SAW meninggal, Abu Bakar yang menggantikan Rasulullah SAW memberi makan kepada pengemis buta itu. Ketika Abu Bakar hendak pergi, pengemis itu bertanya "Kemana orang yang selalu memberiku makan setaip hari?". Abu Bakar bingung "Bagaimana kau tahu orang yang memberimu makan setiap hari bukanlah aku?". Pengemis itu menjawab "Dia tidak hanya memberiku makan tetapi setia menyuapiku". Abu Bakar jatuh dan menangis "Dia adalah Muhammad yang sudah meninggal". Pengemis itu mengangis mendengar nama yang didengarnya. Dia baru sadar bahwa dia selalu menghina orang tersebut dan akhirnya dia masuk Islam. Inilah akhlak yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajarkan kita pentingnya sebuah akhlak.

Sekarang kita akan membahas bagaimana Cinta dalam Islam. Cinta yang abadi hanya Cinta ALLAH SWT. Cinta sesama manusia itu wajar asal berlainan jenis. Tidak normal jika mencintai sesama jenis dan bahkan ALLAH sangat melarangnya. Sebenarnya dalam Islam memang tidak ada istilah "Pacaran". Pacaran hanyalah mengundang hawa nafsu yang mengakibatkan munculnya dosa. Nah, bagaimana kalau kita cinta kepada orang lain? Kita harus melakukan khitbah (melamar) lalu menikah. Pasti dalam benak kalian ada kata"belum siap". Itu wajar karena saya pun juga begitu. Berikut ada tips-tips tentang cinta bagi yang belum siap "menikah" seperti saya: 

1. Rasa Cintanya tidak boleh melebihi Cinta kepada ALLAH SWT

    Coba saja bayangkan ketika tidak ada orang di sekitar kita, apakah kita masih hidup? Itulah tanda cinta ALLAH SWT kepada kita. Kalau ALLAH SWT tidak cinta kepada kita, pasti nyawa kita sudah di cabut. Ketika kita sedih, ketika kita sedang ada masalah, siapa yang membawa kita kepada kebahagian hanya ALLAH SWT. Pantaskah kita mencintai seseorang melebihi cinta kita kepada ALLAH SWT?

2. Benar-benar yakin

    Kita harus benar-benar  yakin pada cewek itu. Kita tidak boleh ganti-ganti lagi. Jadi, mantapkan dulu pilihan kita karena hal ini bukanlah main-main. Kita harus setia pada pilihan kita. Jadi, benar-benar pilih mana yang terbaik bagi kita.

3. Mempersiapkan diri

    Nah, ini yang sedang saya jalani yaitu mempersiapkan diri. Sebelum kita melamar dan manjadi "siap" kita pasti perlu waktu persiapan. Jadilah terbaik dimana tempat kita berada dan siapkan diri untuk masa depan. Fokuskan semua hal yang berada di hidup kita untuk masa depan kita. Itulah alasan utama yang menjadikan kita "jomblo". Kita bisa fokus dan bisa menjadi yang terbaik untuk pilihan kita.

4. Do'a

    Manusia berusaha dan ALLAH SWT yang menentukan. Kita harus selalu berdo'a kepada ALLAH SWT agar menjadikan pilihan kita sebagai jodoh kita. Jika kita tidak mendapatkan jodoh sesuai dengan pilihan kita, setidaknya kita akan mendapat yang lebih baik karena kita sudah siap menjadi yang terbaik untuk siapa saja.

Nah, itu semua tips yang bisa jadi pembelajaran buat kita semua. Jadi, buat yang jomblo seperti saya lebih baik melakukan semua hal itu. Tidaklah salah memendam rasa cinta agar mendapat yang terbaik. Mungkin kisah penutup ini akan menjadi penguat niat kita menjadi jomblo. Ini adalah kisah dari Cinta Ali dan Fatimah luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta di antara mereka. Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima. Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”. Nah, begitu indahnya rahasia ALLAH SWT.