Pages

Minggu, 14 April 2013

Hubungan Sholat dan Kematian

Ingatkah kita bahwa kita berasal dari tanah dan ingatkah kita kalau kita akan mati? Mungkin kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya kita sudah diingatkan tentang hal tersebut dan kita lakukan setiap hari.


Mari diintip dulu do'a untuk orang meninggal:
Diterima dari ’Aut bin Malik, katanya, ”Saya dengar Rasulullah SAW bersabda (yakni ketika ia menyembahyangkan jenazah) : Artinya: ”Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, maafkan dia, selamatkan dia, muliakan dia, lapangkan tempatnya,dan bersihkanlah dia dengan air, air salju dan air embun. Sucikan dia dari dosa sebagai halnya kain yang putih, bila disucikan dari noda. Dan gantilah rumahnya dengan tempat kediaman yang lebih baik, begitupun keluarga serta istrinya dengan yang lebih berbakti, serta lindungilah dia dari bencana kubur dan siksa neraka”. (HR. Muslim).
Sekarang diintip salah satu do'a iftitah yang diajarkan Rasulullah:
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari noda. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, hujan es, dan air dingin.” (HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 1353, dari Abu Hurairah z)
Dari dua do'a antar do'a untuk orang meninggal ada kesamaan dengan do'a yang kita baca saat sholat. Ternyata kita meminta do'a yang sama dengan mendo'akan orang yang sudah meninggal. Inilah yang nantinya akan mengingatkan kita mengenai kematian.

Salah satu gerakan sholat yang mengingatkan kita untuk menyerahkan kematian kepada Allah adalah rukuk. Dengan rukuk berarti kita menundukkan kepala. Rukuk berarti kita menyerahkan kepala untuk dipenggal oleh Allah. Sudah siapkah kita? 
Ketika kita rukuk tetapi hati kita tidak tunduk berarti rukuk kita masih tipuan.

Ada juga sebuah arti tentang kematian didalam sujud. Sujud pertama berarti kita dulu berasal dari tanah. Sujud merupakan posisi terdekat manusia dengan Allah. Ketika bangun dari sujud pertama mengingatkan kita bahwa kita dihidupkan oleh Allah dari tanah. Sujud kedua mengingatkankita bahwa, kita akan meninggal dan kembali ke tanah lagi. Ketika bangun dari sujud kedua, kita juga harus meyakini bahwa nanti Allah akan menghidupkan kita lagi dan berbaris dengan semua manusia untuk dimintai pertanggung jawaban kita.

Cerita menarik untuk renungan:
Khusus tentang fungsi sujud, Rabi’ah bin Ka’ab r.a bercerita, “Suatu hari, Rasulullah SAW berpesan pada saya, ”Wahai Rabi’ah, tujuh tahun engkau telah mengabdi kepadaku. Adakah permintaanmu?. Aku akan memenuhinya”. Saya menjawab, ”Wahai Rasulullah, berikan aku waktu untuk berfikir”. Pada hari berikutnya, Nabi SAW bersabda, ”Wahai Rabi’ah, katakan apa keinginanmu!” Saya menjawab, ”Mohonkan kepada Allah agar Dia memasukkan aku ke surga bersamamu”. Mendengar permintaan saya, Nabi SAW langsung bertanya, ”Siapa yang mengajari permintaan itu?” Saya menjawab, ”Tidak ada seorangpun yang mengajari saya. Semata-mata hasil pikiran sendiri. Jika saya meminta banyak harta, semuanya akan musnah. Jika mengharap panjang umur dan banyak anak, akhirnya semua akan mati. Dengan tafakkur inilah, saya menyampaikan permohonan tersebut”. Setelah beberapa saat, Nabi SAW menundukkan kepala, lalu mengangkatnya kembali dan bersabda, ”Aku akan memohon kepada Allah agar mengabulkan permohonanmu, tetapi bantulah aku dengan banyak sujud.”
Semoga kita dapat memperbaiki sholat kita agar lebih dekat dengan Allah dan saling mengingatkan antar sesama saudara muslim :)

Source :  Kutbah Jum'at (12 April 2013) Manarul Ilmi ITS
Blog Ustadz Moh. Ali Aziz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar