Ketika itu, pagi masih gelap dan
penuh dengan bintang-bintangnya. Waktu yang terus bergulir medekati terbitnya
matahari. Saat itu juga kami mengadakan kegiatan rutin yaitu “Sahur On The
Road”. Tersadar dalam benak dan memori tahun lalu teringat seseorang yang sudah
mulai bekerja saat yang lain masih tidur atau menyantap sahur. Akhirnya, aku
memutuskan meninggalkan rombongan untuk membagikan nasi di tempat lain agar
lebih cepat. Melaju lebih cepat mencari orang yang benar-benar membutuhkan.
Perlahan mendekati tengah kota yang biasa ramai waktu malam biasa. Alun-alun
mungkin menjadi tempat yang paling ramai. Tetapi dibalik keramaian sebuah
aktifitas yang berbeda saat sahur itu.
Akhirnya sampai ditempat itu,
dibalik masjid utama di Sidoarjo, Di sebuah gang gelap dengan kuburan di
sekelilingnya, masih ada aktifitas di tengah gang itu. Sebuah penampungan
sampah yang sedang digunakan seseorang untuk bekerja. Disanalah orang itu
berada, orang yang berbeda dengan keadaan orang biasa yang mungkin saat itu
sedang menikmati sahur atau masih terlelap. Orang ini sudah bekerja diantara
tumpukan sampah-sampah. Dengan suasana yang gelap, pekerja keras itu bekerja
sendiri.